Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangbiakan Tumbuhan

Pekembangbiakan Tumbuhan

Shanum99.com ----- Pada kesempatan ini akan menjelaskan Perkembangbiakan pada tumbuhan yang dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
  • Perkembangbiakan seksual: reproduksi yang melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina. Pada tumbuhan, proses perkembangbiakan seksual melibatkan pembuahan antara sel sperma dan sel telur. Contoh tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan seksual adalah angiosperma (tumbuhan berbunga) dan gymnosperma (tumbuhan tak berbunga).
  • Perkembangbiakan aseksual: reproduksi tanpa melalui penyatuan sel-sel reproduksi. Contoh perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan adalah stek, okulasi, dan tunas.
  • Kloning: proses pembuatan organisme baru yang identik secara genetik dengan organisme yang sudah ada. Pada tumbuhan, kloning dapat dilakukan dengan cara pembibitan vegetatif, seperti pemotongan batang atau daun dan menanamnya di media yang sesuai. Beberapa contoh tumbuhan yang dapat berkembangbiak dengan kloning adalah pisang, jeruk, dan anggur.
  • Rekayasa genetika: manipulasi genetik pada organisme untuk menghasilkan organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan maupun hewan.
Perkembangbiakan tumbuhan dapat dilakukan melalui berbagai cara tersebut, dan biasanya dipilih tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, seperti untuk memperbanyak tanaman, menciptakan tanaman baru dengan sifat-sifat tertentu, atau pengembangan varietas baru dengan sifat-sifat yang lebih unggul.

1. Perkembengbiakan generative
Perkembangbiakan generatif adalah suatu proses reproduksi yang melibatkan penggabungan sel kelamin jantan dan betina untuk membentuk zigot atau embrio baru yang akan berkembang menjadi keturunan baru. Proses ini merupakan bentuk perkembangbiakan seksual pada hewan dan tumbuhan.

Pada tumbuhan, perkembangbiakan generatif melibatkan pembuahan antara sel kelamin jantan yang terdapat pada serbuk sari dengan sel kelamin betina yang terdapat pada putik. Proses pembuahan ini menghasilkan zigot yang kemudian akan berkembang menjadi biji. Biji tersebut selanjutnya akan berkecambah dan berkembang menjadi tumbuhan baru.
Bunga (shanum99.com)

Perkembangbiakkan tumbuhan secara generative diawali dengan penyerbukkan, yaitu peristiwa jatuh atau melekatnya serbuk sari pada kepala putik. Butiran serbuk sari bergabung dengan sel telur. Peristiwa ini diikuti tumbuhannya bakal biji menjadi biji, dan dinding bakal buah menjadi daging buahnya. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Penyerbukan sendiri
Penyerbukan sendiri (self-pollination) adalah proses penyerbukan pada tumbuhan yang terjadi ketika serbuk sari dari bagian jantan bunga tumbuhan jatuh pada bagian betina bunga yang sama atau pada bunga lain pada tanaman yang sama. Dalam hal ini, tumbuhan dapat membuahi dirinya sendiri dan menghasilkan biji atau buah yang kemudian menjadi benih untuk tumbuhan baru.

Beberapa tumbuhan seperti kedelai, kacang polong, dan kubis cenderung melakukan penyerbukan sendiri secara alami. Hal ini dikarenakan bunga-bunga tumbuhan tersebut memiliki struktur yang memungkinkan serbuk sari jatuh pada organ betina pada bunga yang sama atau pada bunga di tanaman yang sama.

Meskipun penyerbukan sendiri dapat mempermudah proses perkembangbiakan tumbuhan, namun dapat juga menyebabkan penurunan kualitas genetik dalam populasi tumbuhan. Hal ini disebabkan karena penyerbukan sendiri dapat mengurangi keragaman genetik dalam populasi, sehingga populasi tersebut menjadi kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Untuk menghindari penurunan kualitas genetik, beberapa tumbuhan seperti jagung dan tomat memiliki mekanisme penyerbukan silang (cross-pollination), di mana serbuk sari dibawa oleh hewan atau angin ke bunga lain pada tanaman yang berbeda. Hal ini meningkatkan keragaman genetik dalam populasi dan membuat populasi tersebut lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan.

2) Penyerbukan tetangga
Penyerbukan tetangga adalah serbuk sari berasal dari bunga yang berbeda, namun masih dalam satu pohon. Penyerbukan pada satu pohon dengan bunga yang berbeda dapat terjadi jika pohon tersebut adalah jenis pohon yang memiliki bunga hermafrodit atau biseksual, yaitu bunga yang memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu bunga yang sama.

Dalam kasus seperti ini, penyerbukan dapat terjadi ketika serbuk sari dari organ jantan bunga pada pohon tersebut jatuh pada organ betina bunga yang lain pada pohon yang sama. Dalam beberapa kasus, pohon tersebut bahkan dapat menyerbuki dirinya sendiri jika serbuk sari dari organ jantan jatuh pada organ betina pada bunga yang sama.

Namun, jika bunga pada pohon tersebut adalah bunga uniseksual, yaitu hanya memiliki organ reproduksi jantan atau betina, maka penyerbukan antara bunga pada pohon yang sama tidak akan terjadi, dan penyerbukan hanya dapat terjadi antara pohon yang berbeda yang memiliki jenis kelamin bunga yang berbeda.

3) Penyerbukan Silang
Penyerbukan silang adalah proses penyerbukan yang terjadi antara bunga dari dua individu yang berbeda dari spesies yang sama atau spesies yang berbeda. Proses ini melibatkan transfer serbuk sari dari bunga di satu individu ke organ betina bunga di individu lain, sehingga terjadi perpaduan genetik antara individu-individu tersebut. Penyerbukan silang memiliki banyak manfaat, antara lain:

Meningkatkan keragaman genetik dalam populasi tanaman, yang dapat meningkatkan adaptabilitas dan keberlanjutan populasi tersebut.

Meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, karena kombinasi gen yang berbeda dapat menghasilkan sifat ketahanan yang lebih kuat.

Menghasilkan tanaman dengan karakteristik baru yang dapat berguna bagi manusia, seperti kultivar baru yang lebih produktif atau tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.

Namun, penyerbukan silang juga dapat memiliki efek negatif, seperti mengurangi keragaman genetik dalam populasi asli, terutama jika spesies tersebut sudah terancam punah atau terisolasi secara geografis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian dan pengelolaan yang tepat untuk menjaga keseimbangan antara manfaat dan dampak negatif dari penyerbukan silang.
Penyerbukan dibantu lebah (shanum99.com)


Keuntungan dari perkembangbiakan generatif adalah terciptanya variasi genetik yang lebih besar dalam keturunan baru, karena penggabungan materi genetik dari dua individu yang berbeda. Hal ini memberikan keuntungan dalam evolusi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan generatif adalah waktu dan energi yang dibutuhkan untuk menemukan dan menggabungkan sel kelamin jantan dan betina, sehingga proses reproduksi menjadi lebih lambat dibandingkan dengan perkembangbiakan aseksual.

2. Perkembangbiakan vegetative
Perkembangbiakan vegetatif adalah proses reproduksi pada tumbuhan yang tidak melibatkan penggabungan sel kelamin jantan dan betina, melainkan tumbuhan baru yang terbentuk berasal dari satu individu atau induk yang sama dengan tumbuhan yang sudah ada sebelumnya. Proses ini juga disebut perkembangbiakan aseksual. Terdapat beberapa cara perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, antara lain:

Stek: Cabang atau daun tumbuhan yang dipotong dan kemudian ditanamkan di tanah untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sama dengan induknya.

Rhizoma: Rimpang atau umbi tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru dengan sendirinya. Misalnya kunyit, kencur, temulawak, dan jahe.

Tunas: Pada beberapa tumbuhan, tunas yang tumbuh dari bagian-bagian tertentu seperti akar, batang, atau daun dapat dipotong dan ditanamkan di tanah untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Misalnya pohon pisang.

Bulb: Beberapa tumbuhan seperti bawang dan bawang merah dapat tumbuh dengan membentuk umbi yang berisi banyak tunas, sehingga dapat dipotong dan ditanamkan untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif adalah waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan perkembangbiakan generatif, karena tidak memerlukan waktu untuk penggabungan sel kelamin dan pembentukan biji atau spora. Selain itu, keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat yang sama dengan induknya, sehingga dapat digunakan untuk mempertahankan sifat-sifat yang diinginkan pada tumbuhan. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vegetatif adalah terbatasnya variasi genetik pada keturunan baru, sehingga keturunan tersebut rentan terhadap serangan penyakit dan perubahan lingkungan yang tajam.
Pisang (shanum99.com)


Perkembangbiakan vegetatif alami adalah proses reproduksi pada tumbuhan yang terjadi secara alami tanpa intervensi manusia. Proses ini terjadi pada beberapa jenis tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dengan cara perkembangbiakan vegetatif. Beberapa contoh tumbuhan yang dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif alami adalah:

Rumput-rumputan: Rumput memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dengan cara menyebarkan akarnya di bawah tanah dan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang identik dengan induknya.

Tanaman rambat: Tanaman rambat seperti tanaman kacang-kacangan atau labu-labuan memiliki cabang yang dapat membesar dan melekat pada permukaan tanah untuk memperbanyak diri.

Umbi: Beberapa tumbuhan seperti bawang dan kentang memiliki umbi yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Tunas, yaitu pangkal batang yang siap tumbuh menjadi tanaman dewasa. Misalnya, pohon pisang.

Rhizoma: Rimpang atau umbi tumbuhan yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru dengan sendirinya. Misalnya kunyit, kencur, temulawak, dan jahe.

Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif alami adalah ketahanan terhadap perubahan lingkungan yang tajam dan adaptasi yang cepat pada lingkungan baru. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vegetatif alami adalah terbatasnya variasi genetik pada keturunan baru, sehingga rentan terhadap serangan penyakit dan kelemahan pada sistem kekebalan tanaman.

Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah proses reproduksi pada tumbuhan yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan berbagai teknik budidaya. Proses ini dilakukan untuk memperbanyak tumbuhan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan atau untuk menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih baik. Beberapa contoh teknik perkembangbiakan vegetatif buatan adalah:

Stek: Cabang atau daun tumbuhan dipotong dan kemudian ditanamkan di media tanam yang sesuai. Tunas baru kemudian tumbuh dari potongan tersebut dan menjadi tumbuhan baru yang sama dengan induknya.

Okulasi: Teknik ini dilakukan dengan menggabungkan cabang dari tumbuhan yang berbeda untuk membentuk tumbuhan baru yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan.

Sambung pucuk: Teknik ini dilakukan dengan menggabungkan dua tanaman yang berbeda untuk membentuk tanaman baru yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan.

Meristem kultur: Teknik ini dilakukan dengan mengisolasi jaringan tanaman dari bagian tertentu dan kemudian menumbuhkan tanaman baru dari jaringan tersebut.

Mencangkok, yaitu membuang cambium pada dahan dan menutupinya dengan tanah. Akibatnya, akar dapat tumbuh di bagian tersebut. Mencangkok biasanya dilakukan untuk mengembangbiakan pohon buah-buahan.

Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif buatan adalah dapat memperbanyak tumbuhan dengan cepat dan mempertahankan sifat-sifat yang diinginkan pada tanaman. Selain itu, teknik ini dapat menghasilkan tanaman yang lebih unggul secara genetik dan berkualitas lebih baik. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vegetatif buatan adalah terbatasnya variasi genetik pada keturunan baru dan rentan terhadap serangan penyakit atau hama karena memiliki sifat yang serupa dengan induknya.

Demikian perkembangbiakan hewan. Semoga dapat membantu dan Terima kasih atas kunjunganya. Jangan lupa di share atau berbagi kepada teman-teman yang lain dan mengikuti atau follow website ini supaya mendapat informasi terbaru dari website ini. Dan jika ada yang ingin ditanyakan atau memberi saran dapat berkomentar di kolom komentar dibawah ini.

Selanjutnya klik =>  Pekembangbiakkan Hewan
Nanang Hidayat Fathiya
Nanang Hidayat Fathiya Blog ini tentang berbagai informasi tentang dunia Pendidikan.

Posting Komentar untuk "Perkembangbiakan Tumbuhan"

close