Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan

Shanum99.com ----- Pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan. Tidak ingin bertele-tele langsung saja pada inti, berikut paparannya :
Secara Umum perkembangbiakan hewan dan tumbuhan dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

1. Perkembangbiakan aseksual: reproduksi tanpa melalui penyatuan sel-sel reproduksi. Contoh perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan adalah stek, okulasi, dan tunas. Sedangkan contoh pada hewan adalah pemisahan tubuh seperti pada beberapa jenis cacing.

2. Perkembangbiakan seksual: reproduksi yang melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina. Pada tumbuhan, proses perkembangbiakan seksual melibatkan pembuahan antara sel sperma dan sel telur. Sedangkan pada hewan, proses perkembangbiakan seksual dapat melibatkan pembuahan internal (pada hewan vertebrata) atau eksternal (pada hewan invertebrata).

3. Kloning: proses pembuatan organisme baru yang identik secara genetik dengan organisme yang sudah ada. Pada tumbuhan, kloning dapat dilakukan dengan cara pembibitan vegetatif, sedangkan pada hewan, kloning dapat dilakukan melalui teknologi kloning.

4. Rekayasa genetika: manipulasi genetik pada organisme untuk menghasilkan organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakukan pada hewan maupun tumbuhan.
Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan dapat dilakukan melalui berbagai cara tersebut, dan biasanya dipilih tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

Adapun perkembangbiakan hewan dan tumbuhan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

                                                Perkembangbiakan Hewan
Perkembangbiakan hewan dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

Perkembangbiakan seksual: reproduksi yang melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina. Pada hewan, proses perkembangbiakan seksual dapat melibatkan pembuahan internal (pada hewan vertebrata) atau eksternal (pada hewan invertebrata). Contoh hewan yang melakukan perkembangbiakan seksual adalah mamalia, burung, reptil, ikan, serangga, dan moluska.

Perkembangbiakan aseksual: reproduksi tanpa melalui penyatuan sel-sel reproduksi. Contoh perkembangbiakan aseksual pada hewan adalah pemisahan tubuh seperti pada beberapa jenis cacing, fragmentasi pada bintang laut, dan pembelahan pada binatang seperti anemon laut.

Kloning: proses pembuatan organisme baru yang identik secara genetik dengan organisme yang sudah ada. Pada hewan, kloning dapat dilakukan melalui teknologi kloning, seperti pada kasus kloning domba Dolly pada tahun 1996.

Rekayasa genetika: manipulasi genetik pada organisme untuk menghasilkan organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakukan pada hewan maupun tumbuhan.

Perkembangbiakan hewan dapat dilakukan melalui berbagai cara tersebut, dan biasanya dipilih tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, seperti untuk penelitian, pembibitan, atau pengembangan hewan baru dengan sifat-sifat tertentu. Namun berdasarkan struktur dan perkembangan sel telur inilah cara perkembangbiakan hewan bersel banyak dikelompokkan menjadi bertelur, melahirkan, dan bertelur-melahirkan.

1. Bertelur atau ovipar
Hewan bertelur atau ovipar adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Proses reproduksi pada hewan ini dimulai dengan pembuahan sel telur betina oleh sel sperma jantan, yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi embrio di dalam telur.
Beberapa contoh hewan yang bertelur antara lain reptil seperti kura-kura, ular, dan buaya; burung; ikan; dan beberapa jenis serangga seperti belalang dan kupu-kupu.
Proses perkembangan embrio di dalam telur dapat bervariasi tergantung pada spesies hewan tersebut. Pada beberapa hewan, telur diinkubasi oleh induknya hingga menetas, sementara pada hewan lain, telur ditinggalkan oleh induknya dan menetas sendiri di lingkungan yang cocok.
Hewan bertelur memiliki beberapa keuntungan dalam perkembangbiakan, seperti telur dapat dilindungi oleh cangkang yang keras sehingga melindungi embrio dari predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Selain itu, hewan bertelur juga dapat menghasilkan sejumlah besar keturunan dalam satu waktu. Namun, kekurangan dari perkembangbiakan dengan bertelur adalah embrio sangat rentan terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan kelembaban, sehingga perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidupnya.
Hewan Ovipar (shanum99.com)


1) Burung 
Burung berkembangbiak dengan bertelur, yaitu dengan meletakkan telur yang nantinya akan menetas menjadi anak burung. Proses ini dimulai dari proses reproduksi antara burung jantan dan burung betina. Burung jantan akan melepaskan sperma yang akan membuahi sel telur yang ada di dalam tubuh burung betina.

Setelah sel telur dibuahi, telur akan dihasilkan di dalam tubuh burung betina dan kemudian dikeluarkan melalui kloaka. Telur ini kemudian diletakkan di sarang atau tempat yang sesuai untuk menetaskan telur. Pada umumnya, burung betina akan mengerami telur selama beberapa minggu hingga telur menetas menjadi anak burung.

Proses perkembangbiakan burung bertelur ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis burungnya. Ada burung yang menetaskan telur dengan cara diinkubasi di dalam sarang yang dibuat dari ranting atau dedaunan, dan ada pula burung yang menetaskan telurnya dengan cara mengerami di atas tanah atau di atas bebatuan.

Setelah telur menetas, anak burung akan terus dipelihara oleh burung induknya sampai siap meninggalkan sarang dan hidup mandiri. Proses ini juga berbeda-beda tergantung pada jenis burungnya. Beberapa jenis burung mengambil peran aktif dalam membesarkan anaknya, sedangkan jenis burung lainnya lebih mandiri dan tidak terlalu memerlukan bantuan dari burung induknya.
Telur Burung (shanum99.com)

2) Ikan
Ikan juga berkembangbiak dengan cara bertelur, yaitu dengan melepaskan sel telur dan sperma yang kemudian bertemu dan membentuk zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Telur-telur ikan ini akan menetas menjadi larva ikan yang kemudian tumbuh menjadi anak ikan.

Proses perkembangbiakan ikan bertelur dimulai dari proses reproduksi antara ikan jantan dan ikan betina. Pada umumnya, ikan jantan akan mengeluarkan sperma di dekat telur-telur ikan betina yang telah siap untuk dibuahi. Setelah dibuahi, telur-telur ini akan melekat pada permukaan benda atau tumbuhan di dalam air.

Beberapa jenis ikan bertelur memiliki sifat bersarang atau membangun sarang sebagai tempat menaruh telur-telurnya. Ikan jantan akan membantu membangun sarang atau menata telur-telur di dalam sarang, dan kemudian menjaga dan mengawasi telur-telur tersebut hingga menetas menjadi anak ikan.

Setelah telur menetas, anak ikan akan terus hidup dalam keadaan yang tidak terlalu aktif dan memerlukan makanan dari luar. Beberapa jenis ikan memiliki insting alami untuk melindungi anak-anaknya, sementara yang lain tidak terlalu peduli dan meninggalkan anak-anaknya untuk hidup mandiri.

Secara umum, proses perkembangbiakan ikan bertelur dapat berbeda-beda tergantung pada jenis ikan dan lingkungan tempat ikan tersebut hidup. Beberapa faktor seperti suhu, pH, dan kualitas air dapat mempengaruhi kesuksesan perkembangbiakan ikan bertelur.
Ikan (shanum99.com)

3) Amfibi
Amfibi seperti katak dan salamander juga berkembangbiak dengan cara bertelur, yaitu dengan melepaskan sel telur dan sperma yang kemudian bertemu dan membentuk zigot atau sel telur yang telah dibuahi. Telur-telur amfibi ini akan menetas menjadi larva amfibi yang kemudian tumbuh menjadi individu dewasa.

Proses perkembangbiakan amfibi bertelur dimulai dari proses reproduksi antara jantan dan betina. Pada umumnya, jantan akan memperlihatkan perilaku kawin, seperti memeluk atau merangkul betina untuk memicu pelepasan sel telur. Setelah sel telur dikeluarkan oleh betina, jantan akan melepaskan sperma untuk membuahi sel telur.

Setelah dibuahi, telur-telur amfibi ini akan diletakkan di dalam air atau di tanah yang lembab, tergantung pada jenis amfibi tersebut. Beberapa jenis amfibi seperti katak menghasilkan sejumlah besar telur dan meletakkannya dalam bentuk klaster di dalam air, sedangkan jenis amfibi lainnya seperti salamander dapat meletakkan telur-telurnya di bawah tanah atau di dalam dedaunan yang basah.

Setelah telur menetas, larva amfibi akan keluar dan mulai mencari makanan. Beberapa jenis amfibi bertelur seperti katak dan kodok memiliki siklus hidup yang kompleks, di mana larva akan mengalami metamorfosis menjadi individu dewasa dalam beberapa tahap. Pada tahap akhir, individu dewasa akan meninggalkan air atau tempat hidupnya dan hidup di darat.

Proses perkembangbiakan amfibi bertelur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu dan kelembaban lingkungan tempat hidupnya. Beberapa jenis amfibi juga terancam oleh habitat yang semakin berkurang akibat aktivitas manusia, sehingga mereka perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya.
Katak (shanum99.com)

2. Melahirkan atau Vivipar

Hewan melahirkan atau vivipar adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan bayi yang sudah berkembang sepenuhnya di dalam tubuh induknya. Proses perkembangan bayi pada hewan vivipar dimulai dengan pembuahan sel telur betina oleh sel sperma jantan, yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut kemudian berkembang menjadi embrio di dalam rahim induknya.

Beberapa contoh hewan yang melahirkan antara lain mamalia seperti kucing, anjing, sapi, dan gajah. Pada hewan mamalia, embrio akan menempel pada dinding rahim dan dilengkapi dengan plasenta sebagai organ penghubung antara induk dan bayi. Plasenta memungkinkan transfer nutrisi dan oksigen dari induk ke bayi, serta menghilangkan limbah dari bayi.
Kucing (shanum99.com)


Proses melahirkan pada hewan vivipar dapat berlangsung berbeda-beda, tergantung pada spesiesnya. Pada beberapa hewan, bayi lahir dalam keadaan yang sudah dapat merangkak atau berjalan, seperti pada kucing dan anjing. Sementara itu, pada hewan lain seperti manusia, bayi lahir dalam keadaan belum dapat berjalan atau bergerak secara mandiri, sehingga membutuhkan perawatan dan bantuan dari orang dewasa.

Keuntungan dari perkembangbiakan dengan cara vivipar adalah bayi telah berkembang sepenuhnya sebelum lahir, sehingga memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan siap untuk menghadapi lingkungan hidup di luar tubuh induknya. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan vivipar adalah induk hanya dapat melahirkan sejumlah bayi yang terbatas, sehingga produksi keturunan dapat menjadi lebih lambat.

3. Bertelur-melahirkan (Ovovivipar)

Ovovivipar adalah jenis perkembangbiakan hewan yang merupakan kombinasi antara ovipar (bertelur) dan vivipar (melahirkan). Pada hewan ovovivipar, embrio berkembang di dalam telur yang tetap berada di dalam tubuh induknya. Setelah embrio berkembang dan siap untuk menetas, telur tersebut akan menetas di dalam tubuh induknya dan bayi akan lahir secara langsung.

Beberapa contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ovovivipar antara lain hiu, ular, dan beberapa jenis ikan. Pada hiu, embrio berkembang di dalam telur yang tetap berada di dalam tubuh induknya hingga menetas dan bayi hiu lahir dalam keadaan yang siap untuk hidup di lingkungan laut.
Ular (shanum99.com)

Keuntungan dari perkembangbiakan dengan cara ovovivipar adalah bayi lahir dalam keadaan siap hidup di lingkungan lingkungan yang sesuai dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi daripada hewan yang berkembangbiak dengan bertelur. Namun, kelemahan dari perkembangbiakan ovovivipar adalah produksi keturunan yang terbatas karena induk hanya mampu membawa dan mengembangkan sejumlah telur dalam tubuhnya.

Demikian perkembangbiakan hewan. Semoga dapat membantu dan Terima kasih atas kunjunganya. Jangan lupa di share atau berbagi kepada teman-teman yang lain dan mengikuti atau follow website ini supaya mendapat informasi terbaru dari website ini. Dan jika ada yang ingin ditanyakan atau memberi saran dapat berkomentar di kolom komentar dibawah ini.

Selanjutnya klik => Pekembangbiakan Tumbuhan
Nanang Hidayat Fathiya
Nanang Hidayat Fathiya Blog ini tentang berbagai informasi tentang dunia Pendidikan.

Posting Komentar untuk "Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan"

close